RANCANG BANGUN SISTEM IDENTIFIKASI
MENGGUNAKAN
RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION
Dendra Alfi Nugroho1, Nur Khasanah2
dan Rio Rizki Mahesa3,
Samuel BETA Kuntardjo4.
Samuel BETA Kuntardjo4.
Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Elektro, Politeknik
Negeri Semarang,
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang, Semarang 50275
dendraalfinugoho@yahoo.com1
, khasanah_pramono@yahoo.co.id2, riorizkimahesa@gmail.com3
, sambetak2@gmail.com4
ABSTRAK
NuMicro seri NUC100 adalah 32-bit mikrokontroler dengan tertanam inti ARM Cortex -M0 untuk kontrol industri dan aplikasi yang membutuhkan antarmuka komunikasi yang kaya. Cortex -M0 adalah ARM tertanam prosesor terbaru dengan kinerja 32-bit dan dengan biaya setara dengan mikrokontroler 8-bit tradisional. NuMicro™ NUC100 Series NUC100, NUC120, NUC130 dan lini produk NUC140. The NuMicro ™ NUC120 USB Line dengan fungsi USB 2.0 kecepatan penuh komprehensif Cortex ™ -M0 inti berlari hingga 50 MHz dengan 32K / 64K / 128K-byte tertanam flash, 4K / 8K / 16K-byte tertanam SRAM, dan 4K-byte loader ROM untuk ISP.
Modul mikrokontroler
ARM NUC 120 ini juga dilengkapi dengan banyak perangkat periferal,
seperti sebagai Timers, Watchdog Timer, RTC, PDMA, UART, SPI, I2C, I2S, PWM Timer, GPIO, PS / 2, USB 2.0 FS Device, 12-bit ADC, Analog Comparator, Tegangan Rendah ulang Controller dan pendeteksi Brown-Out.
Pada jurnal ini menyajikan apliaksi dari ARM NUC120
untuk merancang dan membuat proses dari sistem identifikasi menggunakan radio
frekuensi. Yang bersifat pasif dengan pembacaan <50mm dan biasa digunakan
pada fasilitas publik untuk mengidentifikasi karyawan maupun pengunjung.
Penggunaannya sangat mudah yaitu hanya dengan mendekatkan tag pasif RFID pada reader RFID. Jika tag telah
terdaftar maka LED hijau menyala dan LED merah akan menyala jika tag belum
terdaftar. Untuk pemrograman alat kami menggunakan ARM NUC120.
KATA KUNCI
Tag Pasif RFID,
Reader RFID, ARM NUC120
The NuMicro NUC100 Series
is a 32-bit
microcontroller with embedded core ARM Cortex -M0
for industrial control and communication applications
that require a rich interface. ARM Cortex
™ -M0 is the
latest embedded processors with 32-bit performance and at a cost equivalent
to traditional 8-bit microcontroller. NuMicro ™ NUC100 Series NUC100, NUC120, NUC130
and NUC140 product
line. The NuMicro NUC120 USB Line with USB 2.0 full-speed
function comprehensively Cortex -M0
core running up to 50 MHz with 32K / 64K / 128K-byte embedded flash, 4K
/ 8K / 16K-byte embedded
SRAM, and 4K-byte loader ROM
for ISP. NUC
ARM microcontroller module 120 is also equipped with many
peripheral devices, such as Timers, Watchdog
Timer, RTC, PDMA,
UART, SPI, I2C,
I2S, PWM timer,
GPIO, PS /
2, USB 2.0
FS Device, 12-bit ADC , Analog
Comparator, Low Voltage reset Controller and
Brown-Out detection.
In
this paper presents apliaksi
of ARM NUC120
to design and make
the process of using radio frequency
identification system. Passive with readings
<50mm and is
commonly used in public facilities
to identify employees
and visitors. Very easy to use that just to get closer to the RFID
tag RFID reader.
If the tag has
been registered, the green
LED lights up and
the red LED will light
up if the tag has not been registered. For programming tools
we use ARM
NUC120.
KEYWORDS
Passive tag RFID, RFID Reader, ARM NUC120
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingkat kejahatan seperti penculikan dan perdagangan manusia semakin hari semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya tingkat kebutuhan yang tidak berbanding lurus dengan pendapatan. Oleh karena itu pada saat ini banyak fasilitas publik utamanya rumah sakit yang menggunakan sistem identifikasi terintegrasi berupa pasif tag RFID pada karyawan, pengunjung, dan pasien untuk mengidentifikasi dan menjaga keamanan.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan permasalahan
yang terdapt pada latar belakang, disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana proses
pentransmisian data dari pasif tag RFID ke reader RFID ?
2.
Bagaimana cara
mengidentifikasi masukan dan luaran yang dihasilkan jika data sesuai dan tidak
sesuai dengan masukan ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis yaitu :
1.
Untuk memudahkan
pengidentifikasian karyawan, pengunjung dan pasien pada suatu instansi dan
fasilitas publik
2.
Untuk menjaga
keamanan karyawan, pengunjung dan pasien pada suatu instansi dan fasilitas
publik
3.
Menerapkan
teknologi mikrokontroller yang telah dipelajari kedalam kehidupan nyata
II. TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan
dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan
untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar
perencanaan pembuatan alat. Teori – teori yang akan dijelaskan dalam bab ini
meliputi ARM NUC120, Tag
Pasif RFID, RFID Reader, LED dan Buzzer.
1. ARM NUC120
NuMicro seri NUC100 adalah 32-bit mikrokontroler dengan tertanam inti ARM Cortex -M0 untuk kontrol industri dan aplikasi yang membutuhkan antarmuka komunikasi yang kaya. Cortex -M0 adalah ARM tertanam prosesor terbaru dengan kinerja 32-bit dan dengan biaya setara dengan mikrokontroler 8-bit tradisional. NuMicro™ NUC100 Series NUC100, NUC120, NUC130 dan lini produk NUC140. The NuMicro ™ NUC120 USB Line dengan fungsi USB 2.0 kecepatan penuh komprehensif Cortex ™ -M0 inti berlari hingga 50 MHz dengan 32K / 64K / 128K-byte tertanam flash, 4K / 8K / 16K-byte tertanam SRAM, dan 4K-byte loader ROM untuk ISP. Modul mikrokontroler ARM NUC 120 ini juga dilengkapi dengan banyak perangkat periferal, seperti sebagai Timers, Watchdog Timer, RTC, PDMA, UART, SPI, I2C, I2S, PWM Timer, GPIO, PS / 2, USB 2.0 FS Device, 12-bit ADC, Analog Comparator, Tegangan Rendah ulang Controller dan pendeteksi Brown-Out.
Berikut adalah
penjelasan pin-pin pada Modul Mikrokontroller ARM NUC120 :
a)
Terminal biru J2 merupakan
jalur catu daya masuk untuk tegangan 6,5 – 12 VDC (via regulator).
b)
Terminal biru J1 merupakan
jalur catu daya masuk untuk tegangan 3,3 – 5,5 VDC (tanpa melalui regulator).
c)
Konektor Mini USB (J8)
merupakan jalur komunikasi dan pemrograman secara bootloader melalui USB (secara default akan dikenali sebagai USB HID device).
d)
Jumper J12, J14,
dan J15 berfungsi untuk mengatur
fungsi PB.0, PB.1, dan PB.2.
e)
Terminal biru RS485 (J10) merupakan jalur komunikasi untuk UART RS-485. Jumper TERM (J9) berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan resistor terminasi.
f)
PORT GPIO 1 (J7) dapat
difungsikan sebagai jalur input ADC, input/output digital, dan sinyal SPI.
g)
PORT GPIO 2 (J13) dapat
difungsikan sebagai jalur input/output digital, antarmuka I 2C, PWM, dan sinyal I2S.
h)
PORT GPIO 3 (J16) dapat
difungsikan sebagai jalur input/output digital dan antarmuka UART.
i)
PORT GPIO 4 (J17) dapat difungsikan antara lain sebagai jalur input/output digital, external interrupt, PWM, dan sinyal SPI.
j)
PORT GPIO 5 (J18) dapat
difungsikan antara lain sebagai jalur input/output digital, PWM, sinyal SPI, dan sinyal I2S.
k)
PORT GPIO 6 (J19) dapat
difungsikan sebagai jalur
input/output digital dan sinyal SPI.
input/output digital dan sinyal SPI.
l)
Tombol RESET (S1) berfungsi
untuk melakukan reset pada
modul.
modul.
Gambar
2.2 Tag Pasif RFID
RFID
tag yang pasif tidak memiliki power supply sendiri. Dengan
hanya berbekal induksi listrik yang ada pada antena yang disebabkan oleh adanya
frekuensi radio scanning yang masuk, sudah cukup untuk memberi
kekuatan yang cukup bagi RFID tag untuk mengirimkan respon balik. Sehubungan dengan power dan biaya, maka respon dari suatu
RFID yang pasif biasanya sederhanya, hanya nomor ID saja. Dengan tidak adanya power
supply padaRFID tag yang pasif maka akan menyebabkan semakin
kecilnya ukuran dariRFID tag yang mungkin dibuat. Beberapa RFID
komersial yang saat ini sudah beredar di pasaran ada yang bisa diletakkan di
bawah kulit. Pada tahun2005 tercatat bahwa RFID tag terkecil berukuran
0.4 mm x 0.4 mm dan lebih tipis daripada selembar kertas. Dengan ukuran sekian
maka secara praktis benda tersebut tidak akan terlihat oleh mata. RFID tag yang
pasif ini memiliki jarak jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai dengan
6meter. RFID tag yang pasif harganya bisa lebih murah untuk diproduksi dan tidak bergantung pada baterai.
3. Terminal
Reader RFID
Terminal Reader RFID, terdiri atas RFID-reader
dan antena yang akan mempengaruhi jarak optimal identifikasi. Terminal
RFID akan membaca atau mengubah informasi yang tersimpan didalam tag melalui
frekuensi radio.
Reader
RFID tipe MF RC522 digunakan dalam 13.56MHz kartu chip komunikasi contactless yang sangat terintegrasi untuk membaca dan
menulis, dari NXP untuk "tiga" dan aplikasi meluncurkan tegangan rendah, biaya rendah, ukuran
kecil, non-kontak kartu chip untuk membaca dan menulis, instrumen cerdas dan perangkat genggam portabel yang dikembangkan lebih baik.
Gambar 2.2
Terminal Reader RFID RC522
MF Penggunaan RC522 modulasi dan demodulasi konsep canggih sepenuhnya terintegrasi dalam 13.56MHz segala macam metode komunikasi contactless pasif dan protokol. 14443A sinyal transponder yang kompatibel. Bagian digital menangani para ISO14443A frame dan kesalahan deteksi. Selain itu, dukungan Cepat algoritma enkripsi CRYPTO1, seri verifikasi MIFARE jangka. MFRC522 dukungan seri MIFARE berkecepatan tinggi komunikasi non-kontak, dua arah kecepatan transfer data hingga 424kbit / s. Sebagai card reader yang sangat terintegrasi seri keluarga chip baru 13.56MHz, MF RC522 MF RC500 MF RC530 ada banyak kesamaan, tetapi juga memiliki banyak karakteristik dan perbedaan. Komunikasi antara itu dan modus tuan SPI, membantu mengurangi sambungan, mengurangi PCB Volume papan dan mengurangi biaya.
4. LED
LED
(Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat
mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda) dapat
memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus.
Jenis doping yang berbeda diata dapat menhasilkan cahaya dengan warna yang
berbeda. LED (Light Emitting Dioda) merupakann salah satu jenis dioda, sehingga
hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya
apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda
dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED (Light Emitting
Dioda) cukup rendah yaitu maksimal 20 mA.
Gambar 2.3 LED
Apabila
LED (Light Emitting Dioda) dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED
akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebagai
pembatas arus.
Gambar 2.4 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang
berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya
prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri
dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut
dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke
dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena
kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan
suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau
terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat
(alarm).
III.
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan pada Tugas Proyek ARM NUC 120 adalah sebagai berikut:
1.
Studi Pustaka : Merumuskan teori secara analisis
dengan mempelajari buku – buku yang diperoleh dari catatan kuliah, buku – buku
perpustakaan dan mempelajari media internet yang berhubungan rangkaian.
2. Studi Laboratorium : Melakukan
penelitian dan pengujian pada beberapa komponen elektronika berdasarkan data
spesifikasi. Selanjutnya melakukan pengambilan data pada alat tersebut dan
membandingkan dengan hasil teoritis.
3.
Metode Diskusi : Mengajukan beberapa pertanyaan
kepada dosen pengajar serta rekan – rekan mahasiswa Teknik Elektro.
IV.
PERANGKAT ALAT
Bab ini membahas tentang perancangan dan pembuatan alat system pembuka pintu menggunakan password . Pada perancangan system ini meliputi perancangan perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
A. Penentuan Spesifikasi Alat
Dalam
perencanaan sistem ini akan dibahas tentang kebutuhan-kebutuhan yang harus
dipenuhi, agar alat ini dapat bekerja sesuai dengan apa yang direncanakan,
yaitu:
1. ARM NUC 120 dapat dinyalakan dengan tegangan suplay sebesar 3V, baik menggunakan batterai ataupun adaptor.
2.
Dalam
uji coba ini menggunakan terminal reader
RFID 2,5 - 3,6V dengan tegangan suplay sebesar 5V dari Adaptor.
3. Digit kode yang digunakan berjumlah digit.
4.
LED
hijau , LED merah dan buzzer digunakan untuk indikator pembacaan dari terminal
reader RFID.
B. Perancangan
Diagram Blok
Diagram
blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan
pembuatan alat ini, karena dari diagram blok dapat diketahui prinsip kerja
keseluruhan rangkaian. Tujuan lain diagram blok ini adalah memudahkan proses
perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga akan terbentuk
suatu sistem yang sesuai dengan perancangan sebelumnya. Diagram blok sistem
ditunjukkan dalam Gambar 3.1
Gambar 3.1. Diagram Blok
Keseluruhan Sistem
1.
Tag pasif RFID
dan terminal reader RFID RC522
digunakan sebagai inputan atau masukan .
2.
Mikrokontroller ARM NUC
120 digunakan untuk mengolah data.
3.
LED dan buzzer
digunakan sebagai keluaran sesuai
karakter yang diinginkan.
C. Prinsip Kerja
Alat
Pada alat sistem
identifikasi menggunakan rfid ini memanfaatkan gelombang radio dengan frekuensi
13,56 MHz untuk mentransmisikan data dari pasif tag rfid ke terminal reader
RFID berupa kode yang didaftarkan dengan cara memprogram terminal reader RFID.
Software yang didunakan untuk memprogram yaitu CooCox sebagai masukan ke ARM
NUC120 yang selanjutnya data masukan diakuisisi. Jika tag yang terbaca reader
telah terdaftar maka LED hijau akan menyala bersamaan dengan buzzer yang
berbunyi “beep” dan jika tag yang terbaca reader belum terdaftar maka LED merah
akan menyala bersamaan dengan buzzer yang berbunyi “beep”.
D. Perancangan
Perangkat Keras
Perancangan
perangkat keras ini digunakan mencatu tegangan padaTerminal reader RFid, Modul Mikrokontroller
ARM NUC120 dan LED dengan menggunakan adapter 5 volt/1A dengan tegangan yang dibutuhkan Modul Mikrokontroller ARM NUC
120 yaitu sebesar 3 volt, buzzer dan LED yaitu sebesar 5 volt. Sedangkan
tegangan yang dibutuhkan terminal reader RC522 yaitu sebesar 2,5 – 3,6 volt.
Sehingga dibutuhkan regulator untuk mendapatkan tegangan yang dibutuhkan oleh
Modul Mikrokontroller ARM NUC 120, buzzer, LED dan terminal reader RFID.
Dalam perangkat
keras ini menggunakan regulator IC 7805
dan 7809 maka dapat dihasilkan tegangan yang dibutuhkan untuk
mengaktifkan komponen.
1.
Rangkaian Masukan
Dalam rangkaian masukan ini menggunakan terminal reader RC522 yang digunakan sebagai
perangkat masukan kode:
Gambar Rangkaian masukan dari proteus 8.0
2.
Rangkaian Keluaran
Dalam rangkaian keluaran ini
menggunakan LED dan buzzer yang digunakan sebagai indikator :
Gambar Rangkaian masukan dari proteus 8.0
E. Perancangan
Perangkat Lunak
Perangkat lunak ini berfungsi
untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa
perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik. Perangkat lunak
yang dirancang dengan menggunakan ARM NUC120. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program
dan memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang
menunjukan jalannya program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar
dibawah :
Gambar 3.2 Diagram Alir Fungsi Utama
Cara kerja sistem berdasarkan flow chart (diagram alir) diatas adalah saat program pertama kali dijalankan ARM NUC120 akan melakukan inisialisasi masukan dan keluaran.
V.
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Dalam
bab ini membahas pengujian dan analisis alat yang telah dirancang dari peralatan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan pengukuran tiap-tiap
blok dengan tujuan mengamati apakah blok-blok tersebut bekerja sesuai dengan
yang diharapkan. Pengujian ini dilakukan berdasarkan pada masing-masing
rangkaian pendukung secara keseluruhan. Pengujian yang dilakukan adalah
pengujian terhadap:
A. Pengujian transmisi
data dari tag pasif RFID ke terminal reader RFID
B. Pengujian arus dan
tegangan pada terminal reader RFID
C. Proses penyimpanan
kode pada EEPROM
A. Pengujian Transmisi Data Dari Tag Pasif RFID Ke Terminal Reader RFID
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui driver RC522
bekerja dengan baik sesuai dengan perancangan, berikut adalah hasil pengujian
pada driver RC522 :
Input Logika
|
Kondisi Reader
|
LOW (“0”)
|
OFF
|
HIGH (“1”)
|
ON
|
B.
Pengujian Arus dan
Tegangan Pada Terminal Reader RFID
Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tegangan
dan arus pada RC522, berikut adalah hasil pengukuran tegangan dan arus pada
RC522 :
RC522
|
Tegangan (volt)
|
Arus (mA)
|
ON
|
3
|
12
|
OFF
|
0
|
0
|
C.
Proses Penyimpanan
Kode Pada APROM
Dalam alat sistem
identifikasi menngunakan RFID ini APROM sangatlah penting, karena pada saat
alat tidak mendapat supply tegangan maka terminal reader tidak mampu
mengirimkan sinyal elektromagnetik untuk mngaktifkan tag RFID, didalam ARM
NUC120 ini memiliki alamat 3 alamat karena kode terdiri dari 3 karakter.
VI.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian pada alat sistem
identifikasi menggunakan RFID ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Terdaftar
tidaknya tag RFID dapat dilihat dari keluaran LED dan buzzer
2. Rangkaian driver akan bekerja ketika diberi
logic “1” dan tidak dapat bekerja ketika diberi logic “0”
3. Terminal
reader RFID RC522 dapat diaktifkan dengan menggunakan tegangan 3 volt dan arus
minimal 12 mA
DAFTAR PUSTAKA
[1] Heranudin.2008.“ Rancang Bangun Sistem Keamanan
Ruangan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) Berbasis
Mikrokontroler At89c51”.Jakarta : Universitas Indonesia.
[2] Winda.2009. “Pengenalan
Radio Frekuensi Identification (RFID) Dalam Kehidupan Sehari Hari”.Jakarta : Binus University.
[3] Zainudin, Ahmad, KH. Achmad Subhan, Prima
Kristalina.2011.“Rancang Bangun Infrastruktur RFID Untuk Management Jamaah Haji
Di Tanah Suci”.Surabaya: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
[4] RFID (Radio
Frequency Identification) dony canisius sirait. Tersedia : https://mhs.blog.ui.ac.id
[5] RFID id-12 tagreader.
Tersedia : http://hcgilje.wordpress.com/2013
[6] RFID sensor (Funduino RFID-RC522). Tersedia : http://devsketches.blogspot.com
PENULIS
Nama penulis Dendra Alfi Nugroho. Penulis dilahirkan di Kota Semarang 4 Mei 1994 dan golongan darah B. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK 1998-2000, SD Pedurungan Tengah 2000-2006, SMPN 2 Semarang 2006-2009 , SMAN 2 Semarang 2009-2012. Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru D3 melalui jalur UMPN dan diterima menjadi mahasiswa baru D3 di kampuss Politeknik Negeri Semarang dengan Jurusan Elektro dan Program Studi D3 teknik Elektronika. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.12.1.01. apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai alat ini, bisa menghubungi 08985495969 dan melalui e-mail : dendraalfinugroho@yahoo.com.
Nama penulis Nur Khasanah.
Penulis dilahirkan di Kota Pati 20 November 1993 dan golongan darah B. Penulis
telah menempuh pendidikan formal di TK Pertiwi Kepoh 1999, SDN Kepoh 1999-2005,
MTs. Raudlatul Ulum 2005-2008, MA. Raudlatul Ulum 2008-2011. Pada tahun 2012
penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru D3 melalui jalur UMPN dan
diterima menjadi mahasiswa baru D3 di kampuss Politeknik Negeri Semarang dengan
Jurusan Elektro dan Program Studi D3 teknik Elektronika. Penulis terdaftar
dengan NIM 3.32.12.1.13. apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai alat
ini, bisa menghubungi 089615943673 dan melalui e-mail : khasanah_pramono@yahoo.co.id
Nama penulis Rio Rizki Mahesa. Penulis dilahirkan di Kota Blora 1 Mei 1994 dan golongan darah B. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Miftahul Huda 1998-2000, SD 1 Sembongin 2000-2006, SMP Tunjungan 2006-2009, SMA Tunjungan 2009-2012. Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru D3 melalui jalur UMPN dan diterima menjadi mahasiswa baru D3 di kampuss Politeknik Negeri Semarang dengan Jurusan Elektro dan Program Studi D3 teknik Elektronika. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.12.1.16. apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai alat ini, bisa menghubungi 085740045737 dan melalui e-mail : riorizkimahesa@gmail.com
mas library rfid RC522 nya dapet dari mana ya? make yang punya arduino kah?
BalasHapusmakasih :)
mas ada librarynya?
BalasHapus