Selasa, 20 Januari 2015

RANCANG BANGUN SISTEM IDENTIFIKASI MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION

RANCANG BANGUN SISTEM IDENTIFIKASI
MENGGUNAKAN
RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION

Dendra Alfi Nugroho1, Nur Khasanah2 dan Rio Rizki Mahesa3,
Samuel BETA Kuntardjo4.
Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Elektro, Politeknik Negeri Semarang,
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang, Semarang 50275
                                                                                                        



ABSTRAK
NuMicro seri NUC100 adalah 32-bit mikrokontroler dengan tertanam inti ARM Cortex -M0 untuk kontrol industri dan aplikasi yang membutuhkan antarmuka komunikasi yang kaya. Cortex -M0 adalah ARM tertanam prosesor terbaru dengan kinerja 32-bit dan dengan biaya setara dengan mikrokontroler 8-bit tradisional. NuMicro™ NUC100 Series NUC100, NUC120, NUC130 dan lini produk NUC140. The NuMicro NUC120 USB Line dengan fungsi USB 2.0 kecepatan penuh komprehensif Cortex -M0 inti berlari hingga 50 MHz dengan 32K / 64K / 128K-byte tertanam flash, 4K / 8K / 16K-byte tertanam SRAM, dan 4K-byte loader ROM untuk ISP. Modul mikrokontroler ARM NUC 120 ini juga dilengkapi dengan banyak perangkat periferal, seperti sebagai Timers, Watchdog Timer, RTC, PDMA, UART, SPI, I2C, I2S, PWM Timer, GPIO, PS / 2, USB 2.0 FS Device, 12-bit ADC, Analog Comparator, Tegangan Rendah ulang Controller dan pendeteksi Brown-Out.

                Pada jurnal ini menyajikan apliaksi dari ARM NUC120 untuk merancang dan membuat proses dari sistem identifikasi menggunakan radio frekuensi. Yang bersifat pasif dengan pembacaan <50mm dan biasa digunakan pada fasilitas publik untuk mengidentifikasi karyawan maupun pengunjung. Penggunaannya sangat mudah yaitu hanya dengan mendekatkan tag pasif  RFID pada reader RFID. Jika tag telah terdaftar maka LED hijau menyala dan LED merah akan menyala jika tag belum terdaftar. Untuk pemrograman alat kami menggunakan ARM NUC120.

KATA KUNCI
Tag Pasif RFID, Reader RFID, ARM NUC120
                
                  The NuMicro NUC100 Series is a 32-bit microcontroller with embedded core ARM Cortex -M0 for industrial control and communication applications that require a rich interface. ARM Cortex -M0 is the latest embedded processors with 32-bit performance and at a cost equivalent to traditional 8-bit microcontroller. NuMicro NUC100 Series NUC100, NUC120, NUC130 and NUC140 product line. The NuMicro NUC120 USB Line with USB 2.0 full-speed function comprehensively Cortex  -M0 core running up to 50 MHz with 32K / 64K / 128K-byte embedded flash, 4K / 8K / 16K-byte embedded SRAM, and 4K-byte loader ROM for ISP. NUC ARM microcontroller module 120 is also equipped with many peripheral devices, such as Timers, Watchdog Timer, RTC, PDMA, UART, SPI, I2C, I2S, PWM timer, GPIO, PS / 2, USB 2.0 FS Device, 12-bit ADC , Analog Comparator, Low Voltage reset Controller and Brown-Out detection.

                In this paper presents apliaksi of ARM NUC120 to design and make the process of using radio frequency identification system. Passive with readings <50mm and is commonly used in public facilities to identify employees and visitors. Very easy to use that just to get closer to the RFID tag RFID reader. If the tag has been registered, the green LED lights up and the red LED will light up if the tag has not been registered. For programming tools we use ARM NUC120.

KEYWORDS
Passive tag RFID, RFID Reader, ARM NUC120



        I.            PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingkat kejahatan seperti penculikan dan perdagangan manusia semakin hari semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya tingkat kebutuhan yang tidak berbanding lurus dengan pendapatan. Oleh karena itu pada saat ini banyak fasilitas publik utamanya rumah sakit yang menggunakan sistem identifikasi terintegrasi berupa pasif tag RFID pada karyawan, pengunjung, dan pasien untuk mengidentifikasi dan menjaga keamanan. Radio Frequency Identification (RFID) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID terdiri atas mikrochip slikon dan antena. Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi. Untuk reader RFID kami menggunakan RC522 dengan frekuensi 13,56 MHz dan jarak pembacaan tag < 50mm. Selain untuk pembacaan tag RC522 juga bisa membaca eKTP.

1.2 Rumusan Masalah

                     Berdasarkan permasalahan yang terdapt pada latar belakang, disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana proses pentransmisian data dari pasif tag RFID ke reader RFID ?
2.    Bagaimana cara mengidentifikasi masukan dan luaran yang dihasilkan jika data sesuai dan tidak sesuai dengan masukan ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis yaitu :
1.       Untuk memudahkan pengidentifikasian karyawan, pengunjung dan pasien pada suatu instansi dan fasilitas publik
2.       Untuk menjaga keamanan karyawan, pengunjung dan pasien pada suatu instansi dan fasilitas publik
3.       Menerapkan teknologi mikrokontroller yang telah dipelajari kedalam kehidupan nyata
 
       
                                                        II.            TINJAUAN PUSTAKA
   
             Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan alat. Teori – teori yang akan dijelaskan dalam bab ini meliputi ARM NUC120, Tag Pasif  RFID, RFID Reader, LED dan Buzzer.

1. ARM NUC120
NuMicro seri NUC100 adalah 32-bit mikrokontroler dengan tertanam inti ARM Cortex -M0 untuk kontrol industri dan aplikasi yang membutuhkan antarmuka komunikasi yang kaya. Cortex -M0 adalah ARM tertanam prosesor terbaru dengan kinerja 32-bit dan dengan biaya setara dengan mikrokontroler 8-bit tradisional. NuMicro™ NUC100 Series NUC100, NUC120, NUC130 dan lini produk NUC140. The NuMicro NUC120 USB Line dengan fungsi USB 2.0 kecepatan penuh komprehensif Cortex -M0 inti berlari hingga 50 MHz dengan 32K / 64K / 128K-byte tertanam flash, 4K / 8K / 16K-byte tertanam SRAM, dan 4K-byte loader ROM untuk ISP. Modul mikrokontroler ARM NUC 120 ini juga dilengkapi dengan banyak perangkat periferal, seperti sebagai Timers, Watchdog Timer, RTC, PDMA, UART, SPI, I2C, I2S, PWM Timer, GPIO, PS / 2, USB 2.0 FS Device, 12-bit ADC, Analog Comparator, Tegangan Rendah ulang Controller dan pendeteksi Brown-Out.

Gambar2.1 Modul Mikrokontroller ARM NUC120

Berikut adalah penjelasan pin-pin pada Modul Mikrokontroller ARM NUC120 :
a)       Terminal biru J2 merupakan jalur catu daya masuk untuk tegangan 6,5 – 12 VDC (via regulator).
b)       Terminal biru J1 merupakan jalur catu daya masuk untuk tegangan 3,3 – 5,5 VDC (tanpa melalui regulator).
c)       Konektor Mini USB (J8) merupakan jalur komunikasi dan pemrograman secara bootloader melalui USB (secara default akan dikenali sebagai USB HID device).
d)       Jumper J12, J14, dan J15 berfungsi untuk mengatur fungsi PB.0, PB.1, dan PB.2.
e)       Terminal biru RS485 (J10) merupakan jalur komunikasi untuk UART RS-485. Jumper TERM (J9) berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan resistor terminasi.
f)        PORT GPIO 1 (J7) dapat difungsikan sebagai jalur input ADC, input/output digital, dan sinyal SPI.
g)       PORT GPIO 2 (J13) dapat difungsikan sebagai jalur input/output digital, antarmuka I 2C, PWM, dan sinyal I2S.
h)       PORT GPIO 3 (J16) dapat difungsikan sebagai jalur input/output digital dan antarmuka UART.
i)         PORT GPIO 4  (J17) dapat difungsikan antara lain sebagai jalur input/output digital, external interrupt, PWM, dan sinyal SPI.
j)        PORT GPIO 5 (J18) dapat difungsikan antara lain sebagai jalur input/output digital, PWM, sinyal SPI, dan sinyal I2S.
k)       PORT GPIO 6 (J19) dapat difungsikan sebagai jalur
input/output digital dan sinyal SPI.

l)         Tombol RESET (S1) berfungsi untuk melakukan reset pada
modul.


2. Tag Pasif RFID

Gambar 2.2 Tag Pasif RFID

RFID tag yang pasif tidak memiliki power supply sendiri. Dengan hanya berbekal induksi listrik yang ada pada antena yang disebabkan oleh adanya frekuensi radio scanning yang masuk, sudah cukup untuk memberi kekuatan yang cukup bagi RFID tag untuk mengirimkan respon balik. Sehubungan dengan power dan biaya, maka respon dari suatu RFID yang pasif biasanya sederhanya, hanya nomor ID saja. Dengan tidak adanya power supply padaRFID tag yang pasif maka akan menyebabkan semakin kecilnya ukuran dariRFID tag yang mungkin dibuat. Beberapa RFID komersial yang saat ini sudah beredar di pasaran ada yang bisa diletakkan di bawah kulit. Pada tahun2005 tercatat bahwa RFID tag terkecil berukuran 0.4 mm x 0.4 mm dan lebih tipis daripada selembar kertas. Dengan ukuran sekian maka secara praktis benda tersebut tidak akan terlihat oleh mata. RFID tag yang pasif ini memiliki jarak jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai dengan 6meter. RFID tag yang pasif harganya bisa lebih murah untuk diproduksi dan tidak bergantung pada baterai.


3.  Terminal Reader RFID
Terminal Reader RFID, terdiri atas RFID-reader dan antena yang akan mempengaruhi jarak optimal identifikasi. Terminal RFID akan membaca atau mengubah informasi yang tersimpan didalam tag melalui frekuensi radio.
Reader RFID tipe MF RC522 digunakan dalam 13.56MHz kartu chip komunikasi contactless yang sangat terintegrasi untuk membaca dan menulis, dari NXP untuk "tiga" dan aplikasi meluncurkan tegangan rendah, biaya rendah, ukuran kecil, non-kontak kartu chip untuk membaca dan menulis, instrumen cerdas dan perangkat genggam portabel yang dikembangkan lebih baik.
               Gambar 2.2 Terminal Reader RFID RC522

MF Penggunaan RC522 modulasi dan demodulasi konsep canggih sepenuhnya terintegrasi dalam 13.56MHz segala macam metode komunikasi contactless pasif dan protokol. 14443A sinyal transponder yang kompatibel. Bagian digital menangani para ISO14443A frame dan kesalahan deteksi. Selain itu, dukungan Cepat algoritma enkripsi CRYPTO1, seri verifikasi MIFARE jangka. MFRC522 dukungan seri MIFARE berkecepatan tinggi komunikasi non-kontak, dua arah kecepatan transfer data hingga 424kbit / s. Sebagai card reader yang sangat terintegrasi seri keluarga chip baru 13.56MHz, MF RC522 MF RC500 MF RC530 ada banyak kesamaan, tetapi juga memiliki banyak karakteristik dan perbedaan. Komunikasi antara itu dan modus tuan SPI, membantu mengurangi sambungan, mengurangi PCB Volume papan dan mengurangi biaya.

4. LED
LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda)  dapat memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda diata dapat menhasilkan cahaya dengan warna yang berbeda. LED (Light Emitting Dioda) merupakann salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED (Light Emitting Dioda) cukup rendah yaitu maksimal 20 mA.

Gambar 2.3 LED

Apabila LED (Light Emitting Dioda)  dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebagai pembatas arus.

5. Buzzer

Gambar 2.4 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

                                                      III.            METODOLOGI PENELITIAN

                Metodologi penelitian yang digunakan pada Tugas Proyek ARM NUC 120 adalah sebagai berikut:
1.       Studi Pustaka : Merumuskan teori secara analisis dengan mempelajari buku – buku yang diperoleh dari catatan kuliah, buku – buku perpustakaan dan mempelajari media internet yang berhubungan rangkaian.
2.       Studi Laboratorium : Melakukan penelitian dan pengujian pada beberapa komponen elektronika berdasarkan data spesifikasi. Selanjutnya melakukan pengambilan data pada alat tersebut dan membandingkan dengan hasil teoritis.
3.       Metode Diskusi : Mengajukan beberapa pertanyaan kepada dosen pengajar serta rekan – rekan mahasiswa Teknik Elektro.

                                                            IV.            PERANGKAT ALAT

Bab ini membahas tentang perancangan dan pembuatan alat system pembuka pintu menggunakan password . Pada perancangan system ini meliputi perancangan perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

A.      Penentuan Spesifikasi Alat
Dalam perencanaan sistem ini akan dibahas tentang kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi, agar alat ini dapat bekerja sesuai dengan apa yang direncanakan, yaitu:

1.     ARM NUC 120 dapat dinyalakan dengan tegangan suplay sebesar 3V, baik menggunakan batterai ataupun adaptor.
2.     Dalam uji coba ini menggunakan  terminal reader RFID 2,5 - 3,6V dengan tegangan suplay sebesar 5V dari Adaptor.
3.     Digit kode yang digunakan berjumlah digit.
4.     LED hijau , LED merah dan buzzer digunakan untuk indikator pembacaan dari terminal reader RFID.

B.      Perancangan Diagram Blok
Diagram blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan pembuatan alat ini, karena dari diagram blok dapat diketahui prinsip kerja keseluruhan rangkaian. Tujuan lain diagram blok ini adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga akan terbentuk suatu sistem yang sesuai dengan perancangan sebelumnya. Diagram blok sistem ditunjukkan dalam Gambar 3.1


Gambar 3.1. Diagram Blok Keseluruhan Sistem

1.       Tag pasif RFID dan terminal reader RFID RC522 digunakan sebagai inputan atau masukan .
2.       Mikrokontroller ARM NUC 120 digunakan untuk mengolah data.
3.       LED dan buzzer digunakan sebagai  keluaran sesuai karakter yang diinginkan.

C.      Prinsip Kerja Alat
Pada alat sistem identifikasi menggunakan rfid ini memanfaatkan gelombang radio dengan frekuensi 13,56 MHz untuk mentransmisikan data dari pasif tag rfid ke terminal reader RFID berupa kode yang didaftarkan dengan cara memprogram terminal reader RFID. Software yang didunakan untuk memprogram yaitu CooCox sebagai masukan ke ARM NUC120 yang selanjutnya data masukan diakuisisi. Jika tag yang terbaca reader telah terdaftar maka LED hijau akan menyala bersamaan dengan buzzer yang berbunyi “beep” dan jika tag yang terbaca reader belum terdaftar maka LED merah akan menyala bersamaan dengan buzzer yang berbunyi “beep”.

D.      Perancangan Perangkat Keras
              Perancangan perangkat keras ini digunakan mencatu tegangan padaTerminal reader RFid, Modul Mikrokontroller ARM NUC120 dan LED dengan menggunakan adapter 5 volt/1A dengan tegangan  yang dibutuhkan Modul Mikrokontroller ARM NUC 120 yaitu sebesar 3 volt, buzzer dan LED yaitu sebesar 5 volt. Sedangkan tegangan yang dibutuhkan terminal reader RC522 yaitu sebesar 2,5 – 3,6 volt. Sehingga dibutuhkan regulator untuk mendapatkan tegangan yang dibutuhkan oleh Modul Mikrokontroller ARM NUC 120, buzzer, LED dan terminal reader RFID.
Dalam perangkat keras ini menggunakan regulator IC 7805  dan 7809 maka dapat dihasilkan tegangan yang dibutuhkan untuk mengaktifkan komponen. 
1. Rangkaian Masukan
           Dalam rangkaian masukan ini menggunakan terminal reader RC522 yang digunakan sebagai perangkat masukan kode:



Gambar Rangkaian masukan dari proteus 8.0

2. Rangkaian Keluaran
              Dalam rangkaian keluaran ini menggunakan LED dan buzzer yang digunakan sebagai indikator :
 

Gambar Rangkaian masukan dari proteus 8.0

E.      Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak ini berfungsi untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik. Perangkat lunak yang dirancang dengan menggunakan ARM NUC120. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar dibawah :

Gambar 3.2 Diagram Alir Fungsi Utama

Cara kerja sistem berdasarkan flow chart (diagram alir) diatas adalah saat program pertama kali dijalankan ARM NUC120 akan melakukan inisialisasi masukan dan keluaran.


                                        V.            PENGUJIAN DAN ANALISIS 

Dalam bab ini membahas pengujian dan analisis alat yang telah dirancang dari peralatan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan pengukuran tiap-tiap blok dengan tujuan mengamati apakah blok-blok tersebut bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian ini dilakukan berdasarkan pada masing-masing rangkaian pendukung secara keseluruhan. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian terhadap:
A.      Pengujian transmisi data dari tag pasif RFID ke terminal reader RFID
B.      Pengujian arus dan tegangan pada terminal reader RFID
C.      Proses penyimpanan kode pada EEPROM

A.      Pengujian Transmisi Data Dari Tag Pasif RFID Ke Terminal Reader RFID
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui driver RC522 bekerja dengan baik sesuai dengan perancangan, berikut adalah hasil pengujian pada driver RC522 : 

Input Logika
Kondisi Reader
LOW (“0”)
OFF
HIGH (“1”)
ON

B.      Pengujian Arus dan Tegangan Pada Terminal Reader RFID
Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tegangan dan arus pada RC522, berikut adalah hasil pengukuran tegangan dan arus pada RC522 :


RC522
Tegangan (volt)
Arus (mA)
ON
3
12
OFF
0
0

C.      Proses Penyimpanan Kode Pada APROM
Dalam alat sistem identifikasi menngunakan RFID ini APROM sangatlah penting, karena pada saat alat tidak mendapat supply tegangan maka terminal reader tidak mampu mengirimkan sinyal elektromagnetik untuk mngaktifkan tag RFID, didalam ARM NUC120 ini memiliki alamat 3 alamat karena kode terdiri dari 3 karakter.


                                                                   VI.            PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian pada alat sistem identifikasi menggunakan RFID ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Terdaftar tidaknya tag RFID dapat dilihat dari keluaran LED dan buzzer
2. Rangkaian driver akan bekerja ketika diberi logic “1” dan tidak dapat bekerja ketika diberi logic “0”
3. Terminal reader RFID RC522 dapat diaktifkan dengan menggunakan tegangan 3 volt dan arus minimal 12 mA

DAFTAR PUSTAKA

[1] Heranudin.2008.“ Rancang Bangun Sistem Keamanan Ruangan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) Berbasis Mikrokontroler At89c51”.Jakarta : Universitas Indonesia.
[2] Winda.2009. “Pengenalan Radio Frekuensi Identification (RFID) Dalam Kehidupan Sehari Hari”.Jakarta : Binus University.
[3] Zainudin, Ahmad, KH. Achmad Subhan, Prima Kristalina.2011.“Rancang Bangun Infrastruktur RFID Untuk Management Jamaah Haji Di Tanah Suci”.Surabaya: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
[4]  RFID (Radio Frequency Identification) dony canisius sirait. Tersedia : https://mhs.blog.ui.ac.id

[5] RFID id-12 tagreader. Tersedia : http://hcgilje.wordpress.com/2013

[6]  RFID sensor (Funduino RFID-RC522). Tersedia : http://devsketches.blogspot.com

 

PENULIS 

Nama penulis Dendra Alfi Nugroho. Penulis dilahirkan di Kota Semarang 4 Mei 1994 dan golongan darah B. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK 1998-2000, SD Pedurungan Tengah  2000-2006, SMPN 2 Semarang 2006-2009 , SMAN 2 Semarang  2009-2012. Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru D3 melalui jalur UMPN dan diterima menjadi mahasiswa baru D3 di kampuss Politeknik Negeri Semarang dengan Jurusan Elektro dan Program Studi D3 teknik Elektronika. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.12.1.01. apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai alat ini, bisa menghubungi 08985495969 dan melalui e-mail : dendraalfinugroho@yahoo.com.

 

Nama penulis Nur Khasanah. Penulis dilahirkan di Kota Pati 20 November 1993 dan golongan darah B. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Pertiwi Kepoh 1999, SDN Kepoh 1999-2005, MTs. Raudlatul Ulum 2005-2008, MA. Raudlatul Ulum 2008-2011. Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru D3 melalui jalur UMPN dan diterima menjadi mahasiswa baru D3 di kampuss Politeknik Negeri Semarang dengan Jurusan Elektro dan Program Studi D3 teknik Elektronika. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.12.1.13. apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai alat ini, bisa menghubungi 089615943673 dan melalui e-mail : khasanah_pramono@yahoo.co.id


Nama penulis Rio Rizki Mahesa. Penulis dilahirkan di Kota Blora 1 Mei 1994 dan golongan darah B. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Miftahul Huda 1998-2000, SD 1 Sembongin 2000-2006, SMP Tunjungan 2006-2009, SMA Tunjungan 2009-2012. Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru D3 melalui jalur UMPN dan diterima menjadi mahasiswa baru D3 di kampuss Politeknik Negeri Semarang dengan Jurusan Elektro dan Program Studi D3 teknik Elektronika. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.12.1.16. apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai alat ini, bisa menghubungi 085740045737 dan melalui e-mail : riorizkimahesa@gmail.com












2 komentar: