PEMBACA TAG RFID GUNA BUKA
TUTUP
PALANG PINTU
Fa’iq Zaimul Anam1
dan Muhamad
Abdul Jabbar Al ‘Aziiz2
Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang,
Semarang, 50275
E-mail : 1anam_faiq@yahoo.co.id, 2muhammadaziiz01@gmail.com
Intisari
– Pada modul ini RFID kami gunakan untuk identifikasi kartu dan untuk buka
tutup palang pintu. RFID yang kami gunakan yaitu RC522 dengan frekuensi kerja
13,56 MHz, sebuah motor servo dengan tipe MG 996R yang digunakan untuk membuka
dan menutup palang pintu, dan sebuah LCD 2x16 untuk menampilkan nomer ID yang
dibaca. Untuk mengaplikasikan modul ini kami menggunakan Mikrokontroler ARM (Advanced RISC Machine).
Kata Kunci : ARM, RFID RC522, Motor Servo, LCD 2x16.
Abstract – In this module we use RFID for identification cards and to open the lid
latch. RFID which we use that RC522 with working frequency of 13.56 MHz, a servo
motor with 996R MG type that is used to open and close the latch, and a 2x16
LCD to display the ID number is read. To apply this module we use
Microcontroller ARM (Advanced RISC Machine).
I. Pendahuluan
RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan
menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk
membaca informasi dari sebuah device kecil yang disebut tag atau transponder
(transmitter+responder). Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi
sinyal dari device yang kompatibel, yaitu pembaca RFID (Micro-Reader).
RFID merupakan teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah
digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan
keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang lain. RFID
dapat disediakan dalam bentuk tag yang hanya dapat dibaca saja (Read Only) atau
dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak langsung maupun
jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi
kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi.
Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit dipalsukan, maka RFID dapat
menyediakan tingkat keamanan yang tinggi.
II. Tinjauan Pustaka
Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan,
maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi
menggunakan Arduino ini.
A.
RFID RC522
Mifare RC522 RFID Reader Module adalah sebuah modul berbasis
IC Philips MFRC522 yang dapat membaca RFID dengan penggunaan yang mudah dan
harga yang murah, karena modul ini sudah berisi komponen-komponen yang
diperlukan oleh MFRC522 untuk dapat bekerja. Modul ini dapat digunakan langsung
oleh MCU dengan menggunakan interface SPI, dengan supply tegangan sebesar 3,3V.
MFRC522 merupakan produk dari NXP yang menggunakan fully
integrated 13.56MHz non-contact communication card chip untuk melakukan
pembacaan maupun penulisan. MFRC522 support dengan semua varian MIFARE Mini,
MIFARE 1K, MIFARE 4K, MIFARE Ultralight, MIFARE DESFire EV1 and MIFARE Plus RF
identification rotocols.
Spesifikasi dari modul ini diantaranya:
Spesifikasi dari modul ini diantaranya:
1. Working current:13—26mA/
DC 3.3V
2. Standby current:10-13mA/DC
3.3V
3. sleeping current:<80uA
4. peak current:<30mA
5. Frekuensi kerja:13.56MHz
6. Jarak pembacaan
:0~60mm(mifare1 card)
7. Protocol:SPI
8. Kecepatan komunikasi data
hingga 10Mbit/s
9. Support:mifare1
S50、mifare1 S70、mifare UltraLight、mifare Pro、mifare Desfire
10.
Max SPI speed: 10Mbit/s
Dalam paket penjualan sudah termasuk
:
1. Mifare RC522 RFID Reader
Module - 13.56Mhz
2. RFID Tag berbentuk
gantungan kunci 13.56MHz
3. RFID Card 13.56MHz
4. Pin header bengkok 8 pin
5. Pin header lurus 8 pin
Gambar 1. RFID RC522
B. MOTOR SERVO
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar
(motor) yang dirancang dengan sistem kontrol closed feedback (umpan balik loop
tertutup), sehingga dapat di atur untuk menetukan dan memastikan posisi sudut
dari poros output motor, di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali
ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor servo merupakan
perangkat yang terdiri dari motor DC, rangkaian gear , potensiometer dan
rangkaian kontrol. Rangkaian gear yang ada pada poros motor DC akan
memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan
potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi
sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.
Motor servo dikendalikan dengan dengan memberikan sinyal
modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation/PWM) melalui kabel kontrol. Lebar
pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari
poros motor servo.
Gambar 2. Motor Servo
Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo
berguna untuk mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo. Posisi
poros output akan di sensor untuk mengetahui posisi poros sudah tepat seperti
yang diinginkan atau belum dan jika belum, maka kontrol input akan mengirim
sinyal kendali untuk membuat posisi poros tersebut tepat pada posisi yang
diinginkan.
Berdasarkan prinsipnya jadi motor servo dapat digunakan
sebagai output dari hasil penyeleksi botol berlabel, Jadi saat pada botol
terdapat label, maka poros akan berputar ke arah kiri dan saat tidak ada label
pada botol, maka poros akan berputar ke arah kanan.
C. LCD
LCD (Liquid Crystal Display) adalah modul penampil yang
banyak digunakan karena tampilannya menarik. LCD yang paling banyak digunakan
saat ini ialah tipe M1632 karena harganya cukup murah. LCD M1632 merupakan
modul LCD dengan tampilan 2×16 (2 baris x 16 kolom) dengan konsumsi daya
rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus
untuk mengendalikan LCD. Untuk rangkaian interfacing, LCD tidak banyak
memerlukan komponen pendukung. Hanya diperlukan satu variable resistor untuk
memberi tegangan kontras pada matriks LCD.
Dengan menggunakan CodeVision AVR, pemrograman untuk
menampilkan karakter atau string ke LCD sangat mudah karena didukung library
yang telah disediakan oleh CodeVision AVR itu sendiri. Kita tidak harus
memahami karakteristik LCD secara mendalam, perintah tulis dan inisialisasi
sudah disediakan oleh library dari CodeVision AVR.
Gambar 3. LCD 2x16
D.
ARM CortexM0
ARM
adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang
dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine.
Gambar 4. Keluarga Mikroprosesor ARM
Mikroprosesor
ARM mempunyai beberapa keluarga untuk menjangkau berbagai aplikasi, salah
satunya adalah ARM Cortex Prosesor Embedded (ARM Cortex
Embedded Processors). Prosesor-prosesor di keluarga seri
CortexM telah dikembangkan khusus untuk domain mikrokontroler, dimana
permintaan untuk kecepatan, determinasi waktu proses, dan manajemen interrupt
bersama dengan jumlah gate silikon minimum (luas silikon yang minimum
menentukan harga akhir prosesor) dan konsumsi daya yang minimum sangat
diminati, seperti ARM CortexM0 yang merupakan prosesor untuk menggantikan
aplikasi mikrokontroler 8/16bit dengan tipe ARM NUC120
ARM NUC120 merupakan sebuah modul mikronkontroler 32-bit
berbasis ARM CortexM0. ARM NUC 120 BOARD
dilengkapi dengan program bootloader sehingga tidak membutuhkan divais
programmer terpisah. NUC120 dapat beroperasi dengan kecepatan CPU sampai 48MHz.
Telah dilengkapi dengan Full Speed
USB 2.0 Device Controller yang sangat
fleksibel dan dapat dikonfigurasi untuk berbagai aplikasi berbasis USB.
Gambar 5. DT-ARM NUC120
Spesifikasi :
- Berbasis NUC120RD2BN dengan Flash memory APROM
sebesar 64 Kbyte, 8 Kbyte SRAM, 4 Kbyte Data Flash.
- Memiliki kemampuan IAP (In Applicaton Programming) dan ISP (In System Programming) melalui bootloader software pada LDROM.
- Tersedia jalur SWD (Serial Wire Debug) yang dapat digunakan untuk debugging serta programming.
- Dapat diprogram langsung melalui jalur USB.
- Mendukung Peripheral DMA mode.
- Memiliki 8 channel ADC dengan resolusi 12 bit.
- Memiliki 4 buah timer 32 bit.
- Memiliki fungsi Watchdog dan RTC.
- Dilengkapi dengan 4 buah hardware PWM dengan resolusi 16 bit.
- Memiliki masing-masing 2 kanal jalur komunikasi
UART, SPI, dan I2C.
- Memiliki 1 channel I2C.
- Tersedia antarmuka USB dan UART RS-485.
- Terdapat sensor suhu built-in dengan range
-40 - 125°C dengan resolusi 1°C.
Sensor ini memiliki gain
-1.76mV/°C dan offset 720 mV pada suhu 0°C.
- Memiliki hingga 45 jalur GPIO yang masing-masing
dapat dikonfigurasi pull-up/
pull-down resistor, repeater mode, input inverter, dan open-drain mode.
- Terdapat 22 MHz internal osilator.
- Frekuensi osilator eksternal sebesar 12 MHz dan
fitur PLL sampai dengan 48 MHz.
- Frekuensi osilator eksternal sebesar 32.768 KHz yang
dapat digunakan untuk fungsi RTC dan Low Power Mode.
- Tersedia rangkaian reset manual.
- Bekerja pada tegangan 3,3 – 5,5 V.
- Dilengkapi dengan regulator 3,3 V dan 5 V dengan
arus maksimum 800 mA
Tersedia pilihan catu daya input : catu
daya eksternal 6,5 – 12 VDC (via regulator), catu daya eksternal 3,3 – 5,5 VDC
(tanpa melalui regulator), atau menggunakan sumber catu daya dari jalur USB.
III.
PERANCANGAN ALAT
A. Perangkat Keras dan Rangkaian
Elektronika
Adapun sistem yang digunakan yaitu :
1. RFID RC522
2. Kartu Tag RFID
3. Motor Servo
4. LCD 2x16
B.
Blok Diagram Hubungan Komponen Utama
Blok diagram
aplikasi ARM menggunakan masukan Tag RFID, dan karbon monoksida dengan luaran
XBee dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 6.
Blok Diagram Komponen
Utama
C. Perangkat Lunak
Untuk
diagram alir, program aplikasi ARM
menggunakan masukan RFID
dan keluaran berupa tampilan LCD 2x16 dan sebuah motor servo.
Gambar 7. Diagram Alir
IV. Pengujian Alat
Saat tag RFID didekatkan pada pembaca RFID, ID dari tag
RFID akan dibaca dan diproses di dalam mikrokontroler ARM agar ID yang di baca
akan ditampilkan pada tam[ilan LCD 2x16, jika ID yang dibaca sesuai maka motor
servo akan bergerak, dalam alat ini motor servo difungsikan untuk menggerakkan
palang pitu.
V. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan
penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. RFID dan tag
RFID yang kami gunakan bekerja pada frekuensi 13,56 MHz.
2. Setelah tag RFID
dibaca, ID yang dibaca akan ditampilkan pada tampilan LCD 2x16.
3. Motor servo akan
bekerja sebagai pembuka palang pintu jika ID yang dibaca sesuai.
4. Motor servo
tidak akan bekerja sebagai pembuka palang pintu jika ID yang dibaca sesuai.
REFERENSI
diakses
pada 14 Januari 2015
diakses
pada 14 Januari 2015
diakses
pada 14 Januari 2015
Nama penulis Fa’iq Zaimul Anam. Penulis dilahirkan
di kabupaten Temanggung 06 juni 1994. Penulis telah menempuh pendidikan formal
di TK Al Hidayah, SDN 1 Jampiroso Temanggung, SMP N 3 Temanggung,
dan SMA N 3 Temanggung. Tahun 2012 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA.
Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan
diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.12.2.06. Apabila ada kritik, saran
dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi anam_faiq@yahoo.co.id.
Nama penulis Muhammad Abdul Jabbar Al ‘Aziiz.
Penulis dilahirkan di Madiun tanggal 5 Mei 1994. Penulis
telah menempuh pendidikan formal di TK Assalamah,
SDN Ungaran 3, SMP N 1 Ungaran,
dan SMA N 1 Ungaran. Tahun 2012 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA.
Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan
diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.12.2.12. Apabila ada kritik, saran
dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi muhammadaziiz01@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar