Pendeteksi Kereta Api
untuk Alarm Perlintasan Rel
dengan Mikrokontroler ARM NUC120
1Ahmad Taqiudin,
2Muhammad Ali Ja’far, 3Tegar Aji Nugroho, dan 4Samuel
Beta, Dr., Ing.Tech., M.T.
Program Studi Teknik Elektronika, Politenknik
Negeri Semarang
Intisari—Untuk mengetahui keberadaan kereta
api yang akan melewati perlintasan dibutuhkan alat pendeteksi kereta api. Dalam
penelitian ini dibuatlah aplikasi Mikrokontroler ARM NUC120 menggunakan masukan
sensor induksi magnet kereta api dengan luaran LED indikator dan Buzzer
speaker. Medan magnet yang digunakan sebagai masukan adalah sensor A3144E. Luaran yang di hasilkan berupa
suara yang berfungsi untuk memberikan peringatan bahwa ada kereta api yang akan
lewat melalui Buzzer speaker dan LED indikator. Serta, setelah kereta api
melewati perlintasan maka suara akan mati.
Kata kunci: ARM NUC120,Buzzer, Kereta api, LED, Sensor A3144E.
Abstrac—To
know existence of the train which will pass through the crossing needed
detector train. In this project made NUC120 ARM Microcontroller applications
using magnetic induction sensor input train with LED indicators and Buzzer
output speakers. The magnetic field is used as a sensor input A3144E. Outputs
that will be generated in the form of sound that serves to warn that there is a
train that will pass, with the Buzzer speakers and LED indicators. And, after
the train passing the crossing then the sound will die.
Keywords: ARM NUC120, Buzzer, LED,
Sensor A3144E, Trains.
I. PENDAHULUAN
Sekarang ini system perlintasan kereta api Indonesia
bisa dibilang masih menggunakan cara yang tradisional yaitu menempatkan seorang
operator di titik perlintasan akan
tetapi tidak semua perlintasan di jaga oleh operator tersebut. Dimana semua
perlintasan itu tanpa palang. Tentu itu semua membuat orang menjadi takut
dan risih ketika mau melewatinya dan dengan tanpa palang atau pemberitahuan
yang jelas ketika kereta akan melintas akan mengakibatkan kecelakaan yang bisa
memakan korban jiwa maupun korban luka-luka dan juga kerugian material yang
terjadi.
System kerja palang
pintu pun yang masih menempatkan operator dinilai kurang begitu maksimal, karna
tidak selamanya petugas bisa mengetahui pemberitahuan sinyal-sinyal ketika
kereta mau melintas, Apalagi kalau petugas tersebut kelelahan sehingga menjadi
tertidur dan gagal untuk menutup pintu perlintasan.
Sehubungan dengan hal tersebut dibuatlah alat pendeteksi
kereta api sebagai peringatan pada perlintasan kereta api agar para pengguna
jalan dapat merasa tenang saat melewati perlintasan kereta api. Karena
peringatan bahwa ada kereta api yang akan lewat tidak lagi mengandalkan tenaga
manusia yang memiliki tingkat human error
yang tinggi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk
mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah
tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan
mikrokontroler ARM NUC120 ini.
A. Mikrokontroler ARM NUC120
ARM NUC120 Board merupakan modul
pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari
Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz.
Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak
diperlukan lagi device program eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa
dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.
Gambar 1. ARM NUC120
Spesifikasi
:
·
Berbasis mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB
Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
·
Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
·
Terintegrasi dengan osilator 32,768 KHz sebagai sumber clock RTC.
·
Memiliki 1x Port USB.
·
Memiliki 1 port RS-485.
·
Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3,3VDC / 5VDC.
·
Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus
menuliskan program mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan programmer eksternal.
·
Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan
programming.
·
Memiliki 45 jalur GPIO.
·
Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
·
Memiliki port input 8 kanal ADC 12-bit.
·
Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum
800mA.
·
Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.
B. Sensor Hall Effect (A3144E)
Sensor hall effect adalah sensor yang mendeteksi medan magnet pada
lingkungan sekitar. Pada umumnya sensor ini memiliki keluaran sinyal analog
yang linier terhadap kekuatan medan magnet yang diterima. Namun berbeda pada
sensor hall effect A3144E yang merupakan sensor hall effect digital. Sensor ini
akan memberikan keluaran logic 1 apabila mendeteksi adanya medan magnet. Dan
sensitifitas dari sensor ini sangat terpengaruh oleh jarak dan kekuatan medan
magnet. Sensor ini memiliki 3 kaki yaitu Vcc, Out, dan Gnd. Kerja dari sensor
membutuhkan power supply +5VDC - +24VDC.
Gambar 2. Sensor A3144E
Spesifikasi :
· Catu daya : 4,5VDC - 24VDC
· Output : tegangan (open collector)
·
Arus output : 25mA
C. Buzzer
Buzzer
adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama
dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada
diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi
elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung
dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma
maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik
sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Gambar 3. Buzzer
D. LED
LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan
cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting
Dioda) dapat memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium,
arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda diata dapat menhasilkan cahaya
dengan warna yang berbeda.
LED merupakan salah satu
jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED
akan memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi
forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus
pada LED (Light Emitting Dioda) cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED
(Light Emitting Dioda) dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan
rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebagai pembatas
arus.
Gambar 4. LED
III. PERANCANGAN ALAT
A. Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun system yang digunakan yaitu
sebagai berikut:
1. ARM
NUC120
2. Sensor
A3144E
3. Penguat
Op-Amp
4. LED
5. Buzzer
B. Blok Diagram
Blok diagram aplikasi mikrokontroler
ARM NUC120 dengan masukan sensor hall effect A3144E dan luaran LED serta
Buzzer.
Gambar 5. Diagram Blok
1. Sensor
yang digunakan adalah sensor hall effect A3144E untuk mendeteksi medan magnet
kereta api.
2. Pengkondisian
sinyal digunakan untuk mengolah sinyal keluaran dari sensor agar dapat dibaca
oleh mikrokontroler.
3. Mikrokontroler
yang digunakan adalah ARM NUC 120 yang berfungsi untuk mengolah data dari
sensor dan menjalankan luaran berupa LED dan Buzzer.
4. Output
pada sistem ini adalah LED dan Buzzer yang digunakan sebagai peringatan.
C. Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang
digunakan pada proyek ini adalah CooCox software yang menggunakan aplikasi
CoIDE sebagai aplikasi untuk menulis program ARM NUC120 dengan metode NUVOTON. Serta
NuMicro ISP Programming Tool sebagai aplikasi downloader program ke boar d
mikrokontroler.
D. Diagram Alir
Diagram
alir dari sistem adalah sebagai berikut:
Gambar 6.
Diagram Alir
IV. PENGUJIAN ALAT
Alat sudah dapat bekerja cukup baik. Ketika kondisi normal,
buzzer mati, led merah mati, dan led hijau nyala. Ketika kondisi terdeteksi
kereta api, buzzer nyala kedip, ed merah nyala, dan led hijau mati.
Pertama sesuai keadaan kondisi normal. Kemudian kereta api
melalui Sensor 1 dan terdeteksi, maka terjadi kondisi terdeteksi kereta api.
Kemudian ketika kereta api melalui Sensor 2 dan terdeteksi maka kembali ke
kondisi normal.
Begitu pula sebaliknya saat dalam kondisi normal. Kemudian
kereta api melalui Sensor 2 dan terdeteksi, maka terjadi kondisi terdeteksi
kereta api. Kemudian ketika kereta api melalui Sensor 1 dan terdeteksi, maka
kembali ke kondisi normal.
V. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan
terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Sensor Hall Effect
A3144E berfungsi untuk mendeteksi adanya medan magnet di lingkungan sekitar.
2. Penggunaan sensor hall
effect sebagai input digital pada mikrokontroler.
3. Buzzer dan LED merah
akan menyala apabila salah satu sensor mendeteksi magnet, dan akan mati apabila
sensor satunya mendeteksi magnet.
4. Buzzer nyala berkedip
seperti sirine peringatan kereta api pada perlintasan kereta api.
References
Nama
penulis Ahmad
Taqiudin. Penulis
dilahirkan di Madiun 18 November
1993. Penulis telah
menempuh pendidikan formal di TKIT Assalamah Ungaran, SDIT Assalamah
Ungaran, MTs Husnul Khotimah Kuningan, dan SMA N 4 Semarang. Tahun 2012
penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2012 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru
diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan
Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar
dengan NIM 3.32.12.0.01.
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi 085727947666 atau melalui via email ahmadtaqiudin@gmail.com.
Nama
penulis Muhammad Ali Ja’far.
Penulis dilahirkan di Demak 29 September 1994. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Pulosari
1, SMP N 1 Demak, dan SMA N 3 Demak. Tahun 2012 penulis telah menyelesaikan
pendidikan SMA. Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi mahasiswa
baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM
3.32.12.0.15. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini,
bisa menghubungi 085741360056 atau melalui via email jafarcliquers09@yahoo.com.
Nama
penulis Tegar Aji Nugroho.
Penulis dilahirkan di Cilacap 18 November 1993. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Masyitoh Kroya,
SDN Bajing 04 Kroya, SMP N 1 Kroya, dan SMA N 1 Kroya. Tahun 2012 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma
(D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program
Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan
NIM 3.32.12.0.21. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian
ini, bisa menghubungi 085747933020 atau melalui via email jakapos_85@yahoo.co.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar