ALAT
PENGUKUR KADAR GAS KARBON MONOKSIDA (CO)
SEBAGAI
PERINGATAN DILARANG MEROKOK
DENGAN
MIKROKONTROLER ARM NUC120
1Andra
Syah Putra, 2Ely Fatmasary, 3M. Maftuh Ahnan, 4Samuel
Beta, Dr, Ing.Tech, M.T.
Program Studi Teknik Elektronika,
Politeknik Negeri Semarang
Intisari - Untuk mengukur kadar gas karbon
monoksida (CO) pada asap rokok di dalam ruangan bebas merokok, dibutuhkan alat ukur
kadar gas CO. Dalam penelitian ini dibuatlah aplikasi Mikrokontroler ARM NUC120
menggunakan masukan sensor asap rokok dengan luaran Liquid Crystal Display (LCD),
kipas, LED indikator dan speaker. Sensor asap rokok yang digunakan sebagai
masukan adalah sensor MQ-7. Luaran yang
di hasilkan berupa suara yang berfungsi untuk memberikan peringatan dilarang
merokok melalui speaker dan tampilan kadar gas CO pada LCD serta LED indikator.
Selain itu, asap yang berada dalam ruangan dikeluarkan dengan menggunakan kipas.
Kata Kunci : ARM NUC120, LCD, Sensor MQ-7, Kipas, Speaker.
Kata Kunci : ARM NUC120, LCD, Sensor MQ-7, Kipas, Speaker.
Abstract - To measure the levels of carbon monoxide
(CO) in cigarette smoke at smoking area, required levels of CO gas measuring
devices. In this project is made NUC120 ARM Microcontroller applications using
a smoke sensor inputs with outputs Liquid Crystal Display (LCD), fan, LED
indicators and speaker. Smoke sensor that used as input is a MQ-7 sensor. The
output that will produce the form of sound that serves to warn banned smoking
through the speakers and display levels of CO gas in the LCD and LED indicator.
In addition, indoor smoke is removed by using a fan.
Keywords: ARM NUC120, LCD, MQ-7 sensor, Fan,
Speaker.
I.
Pendahuluan
Karbon
Monoksida (CO) merupakan gas sisa pembakaran yang memiliki kadar racun
berbahaya bagi lingkungan. Menurunkan kualitas udara merupakan salah satu
dampak yang dihasilkan oleh gas ini.Gas ini dihasilkan dari hasil pembuangan
sisa pembakaran salah satunya rokok.
Indonesia mrupakan
salah satu Negara dengan jumlah pengkonsumsi rokok terbesar di dunia. Melihat
dari dampaknya terhadap lingkungan pemerintah sudah banyak membuat peraturan
mengenai larangan merokok pada tempat-tempat tertentu. Tetapi masih banyak
orang-orang yang melanggar dan apabila ditegur pun respon yang diberikan
biasanya marah dan merasa tidak terima.
Sehubungan dengan
hal tersebut dibuatlah alat pengukur kadar gas CO sebagai peringatan dilarang
merokok agar dapat membuat perokok menjadi lebih sadar tanpa harus ada orang
lain ang menegur dan dapat membuat suasana yang lebih nyaman bagi orang lain
yang tidak merokok.
II.
Tinjauan Pustaka
Untuk mengetahui berbagai komponen dan
peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam
merancang dan membuat aplikasi menggunakan mikrokontroler ARM NUC120 ini.
A.
Mikrokontroler ARM
NUC120
ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang
berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan
kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan
bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device program eksternal.
Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.
Gambar
1. ARM NUC120
Spesifikasi :
·
Berbasis mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB
Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
·
Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
·
Terintegrasi dengan osilator 32,768 KHz sebagai sumber clock RTC.
·
Memiliki 1x Port USB.
·
Memiliki 1 port RS-485.
·
Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3,3VDC / 5VDC.
·
Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus
menuliskan program mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan programmer eksternal.
·
Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan
programming.
·
Memiliki 45 jalur GPIO.
·
Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
·
Memiliki port input 8 kanal ADC 12-bit.
·
Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum
800mA.
·
Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.
B.
Sensor Karbon Monoksida (MQ-7)
Sensor
MQ-7 merupakan sensor gas karbon monoksida (CO) yang berfungsi untuk mengetahui
konsentrasi gas karbon monoksida (CO). Dimana sensor ini salah satunya dipakai
dalam memantau gas karbon monoksida (CO). Sensor ini memiliki sensitivitas
tinggi dan waktu respon yang cepat. Keluaran yang dihasilkan oleh sensor ini
adalah berupa sinyal analog. Sensor ini juga membutuhkan tegangan direct
current (DC) sebesar 5V.
Gambar 2. Sensor MQ-7
Pada
sensor ini terdapat nilai resistansi sensor (Rs) yang dapat berubah bila
terkena gas dan juga sebuah pemanas yang digunakan sebagai pembersihan ruangan
sensor dari kontaminasi udara luar. Sensor ini memerlukan rangkaian sederhana
serta memerlukan tegangan pemanas (power heater) sebesar 5V, resistansi beban
(load resistance), dan output sensor dihubungkan ke analog to digital
converter (ADC), sehingga keluaran dapat ditampilkan dalam bentuk
sinyal digital.
C.
ISD 1760
ISD 1760 adalah sebuah
modul yang dapat digunakan untuk merekam dan memainkan suara dengan penggunaan
yang sangat mudah dan dengan kemampuan penyimpanan suara dari 60 – 75 detik.
Modul ini sudah berisi komponen-komponen yang diperlukan untuk dapat
mengoperasikan IC ISD 1760 dan tombol, sehingga siap untuk digunakan sebagai
piranti perekam atau pemain suara dengan hanya penambahan loudspeaker dan
supply tegangan saja. Modul ini dapat dioperasikan langgsung melalui
tombol-tombol yang sudah tersedia pada modul dan juga dapat menggunakan
interface SPI. Tegangan supply dari modul ini adalah 5volt DC.
Gambar 3. ISD 1760
D.
Liquid
Crystal Display (LCD)
Display
elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai
tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid
Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat
dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya
tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau
mentransmisikan cahaya dari back-lit.
Gambar
4. LCD 16x2
LCD (Liquid
Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter,
huruf, angka ataupun grafik. LCD adalah lapisan dari campuran organik antara
lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk
tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika
elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang
panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan
sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya
horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang
dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri
dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data
yang ingin ditampilkan.
E.
Kipas DC 12 volt
Pengertian Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll.
Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di
industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan
untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut
stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian
yang berputar).
F.
Speaker
Speaker adalah
transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan
cara menggetarkan komponennya yang berbentuk membran untuk menggetarkan udara
sehingga terjadilah gelombang suara sampai di kendang telinga kita dan dapat
kita dengar sebagai suara.
Gambar 5. Speaker
Dalam setiap sistem penghasil
suara (loud speaker), pengeras suara merupakan juga menentukan kualitas suara
di samping juga peralatan pengolah suara sebelumnya yang masih berbentuk
listrik dalam rangkaian penguat amplifier.
G.
LED
LED
(Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat
mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda) dapat
memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus.
Jenis doping yang berbeda diata dapat menhasilkan cahaya dengan warna yang
berbeda.
Gambar
6. LED
LED
(Light Emitting Dioda) merupakan salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan
mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabil
diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan
dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED (Light Emitting Dioda)
cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED (Light Emitting Dioda)
dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada
rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebagai pembatas arus.
III.
Perancangan Alat
A. Perangkat Keras dan
Rangkaian Elektronika
Adapun system yang
digunakan yaitu:
1.
Sensor MQ-7
2.
LCD 2x16
3.
Kipas
4.
LED
5.
Modul ISD1760
B. Blok Diagram Hubungan
Komponen Utama
Blok
diagram aplikasi mikrokontroler ARM NUC120 dengan masukan sensor asap dan
luaran LCD, speaker, kipas, dan LED indikator.
1.
Sensor gas ini digunakan sebagai masukan dan pendeteksi karbon
monoksida.
2.
ARM
NUC120 ini selain digunakan untuk mengolah data juga digunakan
untuk mengkonversi data menjadi keluaran tampilan LCD, speaker, kipas dan LED indikator.
3.
LCD ini
digunakan untuk menampilkan kadar karbon monoksida (CO) yang terdeteksi oleh
sensor.
4.
Speaker
digunakan sebagai peringatan jika kadar CO yang berada dalam area tersebut
sudah melebihi batas yang ditentukan.
5.
Kipas
digunakan untuk mengeluarkan gas yang ada dalam area agar terjadi sirkulasi
udara.
6.
LED
digunakan sebagai indikator kadar gas CO.
C.
Perangkat
Lunak
Perangkat lunak
ini berfungsi untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari
beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik.
Perangkat lunak dirancang menggunakan ARM. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan
memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan
jalannya program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar dibawah:
IV.
PENGUJIAN ALAT
Dalam bab ini
membahas pengujian dan analisis alat yang telah dirancang dari peralatan yang
telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan pengukuran tiap-tiap blok dengan
tujuan mengamati apakah blok-blok tersebut bekerja sesuai dengan yang
diharapkan. Pengujian ini dilakukan berdasarkan pada masing-masing rangkaian
pendukung secara keseluruhan.
Set Point Gas CO (%)
|
Tindakan
|
≤ 0.5
|
LED 1 Nyala
|
≤ 1
|
LED 2 Nyala
|
> 1
|
LED 1, 2, 3 nyala
Kipas nyala
Buzzer (modul suara) nyala
|
LCD menampilkan hasil
pembacaan sensor. LCD tetap aktif apapun keadaan sensornya.
V.
KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan,
pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada
penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Sensor Gas Karbon
Monoksida (MQ7) berfungsi untuk mendeteksi adanya kadar gas karbon monoksida
yang ada di dalam ruangan. Sensor ini dapat mengukur kadar gas karbon monoksida
pada konsentrasi gas karbon monoksida di rentang nilai 20 – 2000 ppm.
2. Penggunaan sensor gas
CO sebagai inputan menggunakan analog output dari modul sensor gas CO agar set
point kepekaan bisa diatur.
3. Suara yang dihasilkan
oleh speaker merupakan suara yang direkam oleh modul ISD 1760, dimana ISD 1760
mampu merekam suara selama 60-75 detik.
4. Standart speaker yang
digunakan adalah speaker 8 ohm 0,5 watt.
REFERENSI
[3] Putro, Irvan Adhi Eko. RANCANG BANGUN ALAT UKUR EMISI GAS
BUANG, STUDI KASUS: PENGUKURAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO). Surabaya: ITS
Surabaya.
Penulis
Nama
penulis Andra Syah Putra.
Penulis dilahirkan di Semarang
tanggal 14 Juli
1994.
Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Ananda, Bandung, SDN Perumnas Cijerah 1, SMP 19 Semarang, dan SMA N 6 Semarang. Tahun 2012 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.12.3.05. Apabila ada kritik, saran dan
pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi 085641364460 atau melalui via email: andra.syahputra96@yahoo.co.id.
Nama penulis Ely Fatmasary. Penulis dilahirkan di
Kabupaten Semarang tanggal 8 Mei 1993. Penulis telah
menempuh pendidikan formal di
RA Perwanida I Sumowono, SDN Sumowono 1, SMP Negeri 1 Sumowono, dan SMKN 7 Semarang.
Tahun 2012 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2012 penulis
mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa
baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program
Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan
NIM. 3.32.12.0.05. Apabila ada kritik, saran dan
pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi 085641011007 atau melalui via email: elyyfatmasary@gmail.com.
Nama penulis M. Maftuh Ahnan. Penulis dilahirkan di
Pati pada 1 Maret 1994. Penulis telah
menempuh pendidikan formal di TK Roudlotusysyubban Tawangrejo , Pati, MI Roudlotusysyubban Tawangrejo, Pati, SMP Negeri 1 Winong, dan SMA N 2 Pati. Tahun
2012 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2012 penulis
mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa
baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program
Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan
NIM. 3.32.12.0.14. Apabila ada kritik, saran dan
pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi 085740499245 atau melalui via email:
maftuhahnan@muslim.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar